kontrol Ladang Sawi
1. Voltmeter DC
Spesifikasi
- Rentang pengukuran: Ini mengacu pada rentang tegangan yang dapat diukur oleh voltmeter. Misalnya, voltmeter mungkin memiliki rentang pengukuran antara 0 hingga 10 volt atau 0 hingga 1000 volt.
- Akurasi: Ini adalah tingkat ketepatan voltmeter dalam mengukur tegangan. Akurasi biasanya dinyatakan dalam persentase kesalahan maksimum. Sebagai contoh, voltmeter mungkin memiliki akurasi ±1% yang berarti kesalahan maksimum yang mungkin terjadi adalah 1% dari nilai yang diukur.
- Resolusi: Resolusi mengacu pada jumlah digit yang ditampilkan pada voltmeter. Resolusi yang lebih tinggi berarti voltmeter dapat menampilkan angka yang lebih rinci. Sebagai contoh, voltmeter dengan resolusi 3 digit dapat menampilkan angka hingga tiga angka di belakang koma.
- Impedansi input: Ini adalah resistansi internal voltmeter terhadap arus listrik yang melewati alat. Impedansi input yang lebih tinggi pada voltmeter memungkinkan pengukuran tegangan yang lebih akurat tanpa mengganggu sirkuit yang sedang diukur.
- Jenis input: Voltmeter dapat dirancang untuk mengukur tegangan searah (DC) atau tegangan bolak-balik (AC). Beberapa voltmeter juga dapat mengukur kedua jenis tegangan.
- Rentang pengukuran: Ini mengacu pada rentang tegangan yang dapat diukur oleh voltmeter. Misalnya, voltmeter mungkin memiliki rentang pengukuran antara 0 hingga 10 volt atau 0 hingga 1000 volt.
- Akurasi: Ini adalah tingkat ketepatan voltmeter dalam mengukur tegangan. Akurasi biasanya dinyatakan dalam persentase kesalahan maksimum. Sebagai contoh, voltmeter mungkin memiliki akurasi ±1% yang berarti kesalahan maksimum yang mungkin terjadi adalah 1% dari nilai yang diukur.
- Resolusi: Resolusi mengacu pada jumlah digit yang ditampilkan pada voltmeter. Resolusi yang lebih tinggi berarti voltmeter dapat menampilkan angka yang lebih rinci. Sebagai contoh, voltmeter dengan resolusi 3 digit dapat menampilkan angka hingga tiga angka di belakang koma.
- Impedansi input: Ini adalah resistansi internal voltmeter terhadap arus listrik yang melewati alat. Impedansi input yang lebih tinggi pada voltmeter memungkinkan pengukuran tegangan yang lebih akurat tanpa mengganggu sirkuit yang sedang diukur.
- Jenis input: Voltmeter dapat dirancang untuk mengukur tegangan searah (DC) atau tegangan bolak-balik (AC). Beberapa voltmeter juga dapat mengukur kedua jenis tegangan.
2. Battery
- Input voltage: ac 100~240v / dc 10~30v
- Output voltage: dc 1~35v
- Max. Input current: dc 14a
- Charging current: 0.1~10a
- Discharging current: 0.1~1.0a
- Balance current: 1.5a/cell max
- Max. Discharging power: 15w
- Max. Charging power: ac 100w / dc 250w
- Jenis batre yg didukung: life, lilon, lipo 1~6s, lihv 1-6s, pb 1-12s, nimh, cd 1-16s
- Ukuran: 126x115x49mm
- Berat: 460gr
3. Power
- Daya listrik (Power supply): Ini mengacu pada daya yang diberikan oleh sumber listrik ke peralatan elektronik. Daya ini diukur dalam watt (W). Spesifikasi daya listrik mencakup tegangan input yang diperlukan (misalnya 110V atau 220V AC) dan frekuensi (misalnya 50Hz atau 60Hz).
- Konsumsi daya (Power consumption): Ini adalah jumlah daya yang dikonsumsi oleh peralatan elektronik saat beroperasi. Konsumsi daya juga diukur dalam watt (W) dan umumnya dicantumkan dalam spesifikasi produk. Informasi ini membantu untuk mengetahui berapa banyak daya yang diperlukan oleh peralatan tersebut dan mempengaruhi kebutuhan daya listrik yang dibutuhkan.
- Daya output (Power output): Jika Anda merujuk pada peralatan yang menghasilkan daya, seperti power amplifier atau power bank, spesifikasi power output akan memberikan informasi tentang daya yang dihasilkan oleh perangkat tersebut. Ini juga diukur dalam watt (W) dan mungkin mencakup spesifikasi daya maksimum dan daya kontinu yang dapat.
- Konsumsi daya yang rendah
- Bisa menerima tegangan dari 2 ~ 5.5V DC
- Dapat menggantikan fungsi saklar tradisional
- Dilengkapi 4 lobang baut untuk memudahkan pemasangan
- Tegangan kerja : 2v s/d 5.5v (optimal 3V)
- Output high VOH : 0.8 VCC (typical)
- Output low VOL : 0.3 VCC (max)
- Arus Output Pin Sink (@ VCC 3V, VOL 0.6V) : 8 mA
- Arus Output pin pull-up (@ VCC=3V, VOH=2.4V) : 4 mA
- Waktu respon (low power mode): max 220 ms
- Waktu respon (touch mode): max 60 ms
- Ukuran: 24 mm x 24 mm x 7.2 mm
Operating voltage: DC3-5V
Operating current: less than 20mA
Sensor Type: Analog
Detection Area: 40mmx16mm
Production process: FR4 double-sided HASL
Operating temperature:10-30
Humidity: 10% -90% non-condensing
Product Dimensions: 62mmx20mmx8mm
- Supply : 3.3 V – 5 V (arduino available)
- Output Type: Digital Output (0 and 1)
- Inverse output.
- Include IC LM393 voltage comparator.
- Sensitivitasnya dapat diatur.
- Dimensi PCB size: 3.2 cm x 1.4 cm.
8. Op-Amp
- Tegangan sebalik (Reverse Voltage): Ini adalah tegangan maksimum yang dapat diterapkan pada dioda dalam arah sebalik (reverse direction) tanpa menyebabkan kerusakan. Jika tegangan sebalik melebihi spesifikasi ini, dioda dapat mengalami breakdown dan mengalirkan arus yang signifikan dalam arah sebalik.
- Tegangan maju (Forward Voltage): Tegangan maju adalah tegangan yang diperlukan untuk mengaktifkan dioda dan menyebabkan aliran arus melalui dioda dalam arah maju. Tegangan maju bervariasi tergantung pada jenis dan bahan dioda, seperti dioda silikon memiliki tegangan maju sekitar 0,6 hingga 0,7 volt, sementara dioda germanium memiliki tegangan maju sekitar 0,2 hingga 0,3 volt.
- Arus maju maksimum (Forward Current): Ini adalah arus maksimum yang dapat dialirkan melalui dioda dalam arah maju tanpa menyebabkan kerusakan. Melebihi spesifikasi ini dapat menyebabkan pemanasan berlebih pada dioda dan mengakibatkan kegagalan.
- Waktu pemulihan (Recovery Time): Ini adalah waktu yang diperlukan untuk dioda untuk beralih dari kondisi berhenti (reverse bias) ke kondisi aktif (forward bias) setelah tegangan sebalik dihilangkan. Waktu pemulihan mempengaruhi kemampuan dioda untuk digunakan dalam aplikasi berfrekuensi tinggi.
- Daya dissipasi (Power Dissipation): Daya dissipasi adalah daya maksimum yang dapat diserap oleh dioda tanpa menyebabkan kerusakan. Daya dissipasi biasanya diukur dalam watt dan tergantung pada kemampuan dioda untuk menyerap panas.
- Nilai Resistansi: Spesifikasi ini mencantumkan nilai resistansi potensiometer. Nilai resistansi dapat bervariasi, misalnya, potensiometer 10K memiliki resistansi 10.000 ohm (10 kiloohm). Nilai resistansi ini menentukan rentang resistansi yang dapat disesuaikan oleh potensiometer.
- Toleransi: Toleransi resistansi mengacu pada kisaran persentase di mana nilai resistansi potensiometer dapat bervariasi dari nilai yang ditentukan. Misalnya, jika potensiometer memiliki toleransi ±10%, maka nilai resistansi yang sebenarnya dapat berbeda hingga 10% dari nilai yang ditentukan.
- Daya nominal: Ini adalah daya maksimum yang dapat ditangani oleh potensiometer tanpa merusak komponen. Daya biasanya diukur dalam watt (W) dan memberikan gambaran tentang seberapa besar potensiometer dapat menangani arus listrik tanpa mengalami overheating atau kerusakan.
- Jenis Potensiometer: Ada beberapa jenis potensiometer yang tersedia, termasuk potensiometer linier dan potensiometer logaritmik (log potensiometer). Jenis potensiometer ini memiliki kurva resistansi yang berbeda saat putaran atau penggeseran digunakan.
- Jumlah Putaran: Potensiometer dengan lebih dari satu putaran memberikan presisi yang lebih tinggi dalam mengatur resistansi. Jumlah putaran biasanya dinyatakan dalam putaran lengkap atau putaran parsial (misalnya, 1 putaran, 10 putaran, 270 derajat, dll.).
10. IC 74247
10. IC 74247
- 11.
Seven Segment
Bentuk: Tujuh segmen memiliki bentuk seperti angka "8" dengan tujuh bagian yang masing-masing berfungsi untuk menampilkan satu segmen dari angka atau karakter.
Jenis: Ada dua jenis tujuh segmen, yaitu Common Anode (Anoda Bersama) dan Common Cathode (Katoda Bersama). Pada tipe Common Anode, bagian positifnya terhubung bersama, sedangkan pada Common Cathode, bagian negatifnya yang terhubung bersama.
Segmen: Tujuh segmen memiliki tujuh bagian yang biasa diberi label sebagai a, b, c, d, e, f, dan g. Setiap segmen dapat dinyalakan atau dimatikan untuk membentuk angka atau karakter tertentu.
Konfigurasi Pin: Tujuh segmen biasanya memiliki 10 pin: 7 pin untuk tujuh segmen (a-g), satu pin untuk titik desimal (jika ada), dan satu pin untuk koneksi umum (GND atau VCC, tergantung pada jenis tipe tujuh segmen).
Tegangan dan Arus: Tujuh segmen umumnya bekerja dengan tegangan rendah (biasanya 5V atau 3.3V) dan mengonsumsi arus yang relatif rendah.
Karakter yang Dapat Ditampilkan: Dengan tujuh segmen, Anda dapat menampilkan angka 0 hingga 9, serta beberapa karakter tambahan seperti huruf A-F jika tujuh segmen tersebut mendukung penampilan heksadesimal.
Bentuk: Tujuh segmen memiliki bentuk seperti angka "8" dengan tujuh bagian yang masing-masing berfungsi untuk menampilkan satu segmen dari angka atau karakter.
Jenis: Ada dua jenis tujuh segmen, yaitu Common Anode (Anoda Bersama) dan Common Cathode (Katoda Bersama). Pada tipe Common Anode, bagian positifnya terhubung bersama, sedangkan pada Common Cathode, bagian negatifnya yang terhubung bersama.
Segmen: Tujuh segmen memiliki tujuh bagian yang biasa diberi label sebagai a, b, c, d, e, f, dan g. Setiap segmen dapat dinyalakan atau dimatikan untuk membentuk angka atau karakter tertentu.
Konfigurasi Pin: Tujuh segmen biasanya memiliki 10 pin: 7 pin untuk tujuh segmen (a-g), satu pin untuk titik desimal (jika ada), dan satu pin untuk koneksi umum (GND atau VCC, tergantung pada jenis tipe tujuh segmen).
Tegangan dan Arus: Tujuh segmen umumnya bekerja dengan tegangan rendah (biasanya 5V atau 3.3V) dan mengonsumsi arus yang relatif rendah.
Karakter yang Dapat Ditampilkan: Dengan tujuh segmen, Anda dapat menampilkan angka 0 hingga 9, serta beberapa karakter tambahan seperti huruf A-F jika tujuh segmen tersebut mendukung penampilan heksadesimal.
Soil Moisture Sensor merupakan module untuk mendeteksi kelembaban tanah, yang dapat diakses menggunakan microcontroller seperti arduino.Sensor kelembaban tanah ini dapat dimanfaatkan pada sistem pertanian, perkebunan, maupun sistem hidroponik mnggunakan hidroton.
Soil Moisture Sensor dapat digunakan untuk sistem penyiraman otomatis atau untuk memantau kelembaban tanah tanaman secara offline maupun online. Sensor yang dijual pasaran mempunyai 2 module dalam paket penjualannya, yaitu sensor untuk deteksi kelembaban, dan module elektroniknya sebagai amplifier sinyal.
Jika menggunakan pin Digital Output maka keluaran hanya bernilai 1 atau 0 dan harus inisalisasi port digital sebagai Input (pinMode(pin, INPUT)). Sedangkan jika menggunkan pin Analog Output maka keluaran yang akan muncul adalah sebauah angka diantara 0 sampai 1023 dan inisialisasi hanya perlu menggunkan analogRead(pin).
CARA KERJA SENSOR
Pada saat diberikan catudaya dan disensingkan pada tanah, maka nilai Output Analog akan berubah sesuai dengan kondisi kadar air dalam tanah.
Pada saat kondisi tanah :
- Basah : tegangan output akan turun
- Kering : tegangan output akan naik
Tegangan tersebut dapat dicek menggunakan voltmeter DC. Dengan pembacaan pada pin ADC pada microcontroller dengan tingkat ketelitian 10 bit, maka akan terbaca nilai dari range 0 – 1023. Sedangkan untuk Output Digital dapat diliat pada nyala led Digital output menyala atau tidak dengan mensetting nilai ambang pada potensiometer.
- Kelembaban tanah melebihi dari nilai ambang maka led akan padam
- Kelembaban tanah kurang dari nilai ambang maka led akan menyala
3. Sound SensorBerfungsi untuk mendeteksi suara dan juga dapat mengubah sinyal suara menjadi sinyal elektrik sehingga dapat diproses untuk penggunaan selanjutnya. Modul Sensor Suara FC-04 yang dapat mendeteksi intensitas suara sekeliling,
mengidentifikasi keberadaan atau ketidakberadaan suara (berdasarkan prinsip getaran
suara).
Catatan:
1. Modul sensor suara sensitif
terhadap intensitas suara sekitar lingkungan.
2. Ketika intensitas
suara lebih kecil dari nilai yang ditentukan, DO menghasilkan nilai tinggi. Ketika intensitas suara
luar lebih besar dari nilai yang ditentukan, DO menghasilkan nilai rendah.
3. Port DO dapat dihubungkan secara langsung dengan
microcontroller untuk mendeteksi nilai tinggi dan rendah, sehingga dapat mendeteksi suara
sekitar.
4. Digital output DO pada modul dapat difungsikan
langsung sebagai saklar yang diaktifasi oleh suara (voice-activated
switch)
Tabel Jenis bunyi dan Kekerasan Bunyi
4. LDR Sensor
LDR (Light Dependent Resistor) merupakan salah satu komponen resistor yang nilai resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang mengenai sensor ini. LDR juga dapat digunakan sebagai sensor cahaya. Perlu diketahui bahwa nilai resistansi dari sensor ini sangat bergantung pada intensitas cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenainya, maka akan semakin menurun nilai resistansinya. Sebaliknya jika semakin sedikit cahaya yang mengenai sensor (gelap), maka nilai hambatannya akan menjadi semakin besar sehingga arus listrik yang mengalir akan terhambat.5. Water SensorWater sensor adalah controller yang bisa mendeteksi volume air, tinggi air, serta kualitas air di
dalam tangki, sungai, danau, dan sejenisnya dengan akurat dan mudah. Sensor ini merupakan
perangkat yang bisa mematikan atau mengobarkan pompa air secara otomatis andai air mulai berakhir atau sudah nyaris
penuh.
6. Transistor
Transistor adalah komponen semikonduktor yang
memiliki berbagai macam fungsi seperti sebagai penguat, pengendali, penyearah, osilator,
modulator dan lain sebagainya. Transistor merupakan salah satu komponen semikonduktor
yang paling banyak ditemukan dalam rangkaian-rangkaian elektronika. Boleh dikatakan bahwa
hampir semua perangkat elektronik menggunakan Transistor untuk berbagai kebutuhan dalam
rangkaiannya.
Pada
umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan
yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat
dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output
Kolektor.
Terminal transistor memerlukan tegangan
DC tetap untuk beroperasi di daerah yang diinginkan dari kurva karakteristiknya. Ini dikenal
sebagai biasing. Untuk aplikasi amplifikasi, transistor bias sehingga sebagian untuk semua
kondisi input. Sinyal input pada basis diamplifikasi dan diambil pada emitor. BC548 digunakan
dalam konfigurasi emitor umum untuk amplifier. Pembagi tegangan adalah mode bias yang
umum digunakan. Untuk aplikasi switching, transistor bias sehingga tetap penuh jika ada sinyal
di dasarnya. Dengan tidak adanya sinyal dasar, itu benar-benar mati.
Dengan
sebuah transistor tipikal, grafik arus kolektor versus arus basis akan terlihat sebagaimana
berikut ini
Terdapat sebuah hubungan linear (garis
lurus) antara arus baris dengan arus kolektor. Dengan kata lain : Arus kolektor secara langsung
berbanding lurus dengan arus basis.
Catatan:
1. Modul sensor suara sensitif terhadap intensitas suara sekitar lingkungan.
2. Ketika intensitas suara lebih kecil dari nilai yang ditentukan, DO menghasilkan nilai tinggi. Ketika intensitas suara luar lebih besar dari nilai yang ditentukan, DO menghasilkan nilai rendah.
3. Port DO dapat dihubungkan secara langsung dengan microcontroller untuk mendeteksi nilai tinggi dan rendah, sehingga dapat mendeteksi suara sekitar.
4. Digital output DO pada modul dapat difungsikan langsung sebagai saklar yang diaktifasi oleh suara (voice-activated switch)
Terminal transistor memerlukan tegangan DC tetap untuk beroperasi di daerah yang diinginkan dari kurva karakteristiknya. Ini dikenal sebagai biasing. Untuk aplikasi amplifikasi, transistor bias sehingga sebagian untuk semua kondisi input. Sinyal input pada basis diamplifikasi dan diambil pada emitor. BC548 digunakan dalam konfigurasi emitor umum untuk amplifier. Pembagi tegangan adalah mode bias yang umum digunakan. Untuk aplikasi switching, transistor bias sehingga tetap penuh jika ada sinyal di dasarnya. Dengan tidak adanya sinyal dasar, itu benar-benar mati.
Dengan sebuah transistor tipikal, grafik arus kolektor versus arus basis akan terlihat sebagaimana berikut ini
Terdapat sebuah hubungan linear (garis lurus) antara arus baris dengan arus kolektor. Dengan kata lain : Arus kolektor secara langsung berbanding lurus dengan arus basis.
6. Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen
Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet
(Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip
Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil
(low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan
Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay
(yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V
2A.
7. Op amp
spefikasi Operational Amplifier
(Op-Amp) yang ideal memiliki karakteristik sebagai berikut :
- Penguatan Tegangan Open-loop atau Av = ∞ (tak
terhingga)
- Tegangan Offset Keluaran (Output Offset Voltage) atau Voo = 0 (nol)
- Impedansi Masukan (Input Impedance) atau Zin= ∞ (tak terhingga)
- Impedansi Output (Output Impedance ) atau Zout = 0 (nol)
- Lebar Pita (Bandwidth) atau
BW = ∞ (tak terhingga)
- Karakteristik tidak berubah dengan suhu
Cara Kerja Operational Amplifier
Rumus :
spefikasi Operational Amplifier (Op-Amp) yang ideal memiliki karakteristik sebagai berikut :
- Penguatan Tegangan Open-loop atau Av = ∞ (tak terhingga)
- Tegangan Offset Keluaran (Output Offset Voltage) atau Voo = 0 (nol)
- Impedansi Masukan (Input Impedance) atau Zin= ∞ (tak terhingga)
- Impedansi Output (Output Impedance ) atau Zout = 0 (nol)
- Lebar Pita (Bandwidth) atau BW = ∞ (tak terhingga)
- Karakteristik tidak berubah dengan suhu
8. Potensiometer
Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat
diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan pemakainya.
Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor.
Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang
berfungsi sebagai pengaturnya. Gambar dibawah ini menunjukan Struktur Internal
Potensiometer beserta bentuk dan Simbolnya.
Dengan kemampuan yang dapat
mengubah resistansi atau hambatan, Potensiometer sering digunakan dalam rangkaian atau
peralatan Elektronika dengan fungsi-fungsi sebagai berikut :
- Sebagai pengatur Volume pada berbagai peralatan
- Sebagai Pengatur Tegangan pada Rangkaian
Power Supply
- Sebagai Pembagi
Tegangan
- Aplikasi Switch
TRIAC
- Digunakan sebagai Joystick
pada Tranduser
- Sebagai
Pengendali Level Sinyal
Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya. Gambar dibawah ini menunjukan Struktur Internal Potensiometer beserta bentuk dan Simbolnya.
Dengan kemampuan yang dapat mengubah resistansi atau hambatan, Potensiometer sering digunakan dalam rangkaian atau peralatan Elektronika dengan fungsi-fungsi sebagai berikut :
- Sebagai pengatur Volume pada berbagai peralatan
- Sebagai Pengatur Tegangan pada Rangkaian Power Supply
- Sebagai Pembagi Tegangan
- Aplikasi Switch TRIAC
- Digunakan sebagai Joystick pada Tranduser
- Sebagai Pengendali Level Sinyal
9. IC 74247
IC
7447, merupakan IC TTL Decoder BCD to 7 Segment. IC ini berfungsi untuk mengubah
kode bilangan biner BCD (Binary Coded Decimal) menjadi data tampilan untuk penampil/display
7 segment yang bekerja pada tegangan TTL (+5 volt DC).
- Jalur input data BCD, pin input ini terdiri dari 4 line input yang
mewakili 4 bit data BCD dengan sebutan jalur input A, B, C dan D.
- Jalur ouput 7 segmen, pin output ini berfungsi untuk mendistribusikan data
pengkodean ke penampil 7 segmen. Pin output dekoder BCD ke 7 segmen ini ada 7 pin yang
masing-masing diberi nama a, b, c, d, e, f dan g.
- Jalur LT
(Lamp Test) yang berfunsi untuk menyalakan semua led pada penampil 7 segmen, jalur LT
akan aktif pad saat diberikan logika LOW pad jalut LT tersebut.
- Jalur RBI (Riple Blanking Input) yang berfungsi untuk menahan sinyal input (disable
input), jalur RBI akan aktif bila diberikan logika LOW.
- Jalur RBO (Riple blanking Output) yang berfungsi untuk menahan data output ke
penampil 7 segmen (disable output), jalur RBO ini akan aktif pada sat diberikan logika
LOW.
IC 7447, merupakan IC TTL Decoder BCD to 7 Segment. IC ini berfungsi untuk mengubah kode bilangan biner BCD (Binary Coded Decimal) menjadi data tampilan untuk penampil/display 7 segment yang bekerja pada tegangan TTL (+5 volt DC).
- Jalur input data BCD, pin input ini terdiri dari 4 line input yang mewakili 4 bit data BCD dengan sebutan jalur input A, B, C dan D.
- Jalur ouput 7 segmen, pin output ini berfungsi untuk mendistribusikan data pengkodean ke penampil 7 segmen. Pin output dekoder BCD ke 7 segmen ini ada 7 pin yang masing-masing diberi nama a, b, c, d, e, f dan g.
- Jalur LT (Lamp Test) yang berfunsi untuk menyalakan semua led pada penampil 7 segmen, jalur LT akan aktif pad saat diberikan logika LOW pad jalut LT tersebut.
- Jalur RBI (Riple Blanking Input) yang berfungsi untuk menahan sinyal input (disable input), jalur RBI akan aktif bila diberikan logika LOW.
- Jalur RBO (Riple blanking Output) yang berfungsi untuk menahan data output ke penampil 7 segmen (disable output), jalur RBO ini akan aktif pada sat diberikan logika LOW.
10. Seven Segment
Piranti tampilan modern
disusun sebagai pola 7-segmen atau dot matriks. Jenis 7segmen, sebagaimana namanya,
menggunakan pola tujuh batang yang disusun membentuk angka 8 seperti ditunjukkan pada
gambar 3.1. Menurut kesepakatan, huruf-huruf yang diperlihatkan dalam Gambar 3.1 ditetapkan
untuk menandai segmen-segmen tersebut. Dengan menyalakan beberapa segmen yang sesuai
akan dapat diperagakan digit-digit dari 0 sampai 9, juga bentuk huruf A sampai F
(heksadesimal).
Sinyal input dari switches tidak dapat langsung
dikirimkan ke peraga 7segmen, sehingga harus menggunakan decoder BCD ke 7-segmen
sebagai antar muka. Decoder ini terdiri dari gerbang-gerbang logika yang masukannya berupa
digit BCD dan keluarannya berupa saluran-saluran untuk mengemudikan tampilan
7-segmen.
Piranti tampilan modern
disusun sebagai pola 7-segmen atau dot matriks. Jenis 7segmen, sebagaimana namanya,
menggunakan pola tujuh batang yang disusun membentuk angka 8 seperti ditunjukkan pada
gambar 3.1. Menurut kesepakatan, huruf-huruf yang diperlihatkan dalam Gambar 3.1 ditetapkan
untuk menandai segmen-segmen tersebut. Dengan menyalakan beberapa segmen yang sesuai
akan dapat diperagakan digit-digit dari 0 sampai 9, juga bentuk huruf A sampai F
(heksadesimal).
Sinyal input dari switches tidak dapat langsung dikirimkan ke peraga 7segmen, sehingga harus menggunakan decoder BCD ke 7-segmen sebagai antar muka. Decoder ini terdiri dari gerbang-gerbang logika yang masukannya berupa digit BCD dan keluarannya berupa saluran-saluran untuk mengemudikan tampilan 7-segmen.
11. IC 74LS83
- IC 74LS83 Penjumlah penuh ini melakukan penjumlahan dua
bilangan biner 4-bit. Jumlah output disediakan untuk setiap bit dan resultan carry (C4) diperoleh
dari bit keempat. Penambah ini menampilkan tampilan internal penuh ke depan di keempat bit.
Ini memberi perancang sistem kinerja sebagian melihat ke depan pada penghematan dan
pengurangan jumlah paket implementasi ripple-carry. Logika adder, termasuk carry,
diimplementasikan dalam bentuk aslinya yang berarti bahwa end-around carry dapat dicapai
tanpa kebutuhan akan logika atau inversi level.
12. IC 74LS139
Sirkuit MSI TTL yang dijepit Schottky ini dirancang untuk
digunakan dalam penguraian kode memori atau aplikasi perutean data berkinerja tinggi yang
membutuhkan waktu tunda propagasi yang sangat singkat. Dalam sistem memori berkinerja
tinggi, dekoder ini dapat digunakan untuk meminimalkan efek dekode sistem. Ketika digunakan
dengan memori berkecepatan tinggi yang menggunakan sirkuit pengaktifan cepat, waktu tunda
dari dekoder ini dan waktu pengaktifan memori biasanya lebih kecil daripada waktu akses
memori biasa. Ini berarti bahwa penundaan sistem efektif yang diperkenalkan oleh dekoder
sistem yang dijepit Schottky dapat diabaikan.
Semua decoder/demultiplexer ini memiliki input buffer penuh, yang masing-masing
hanya mewakili satu beban yang dinormalisasi ke sirkuit penggeraknya. Semua input dijepit
dengan dioda Schottky berperforma tinggi untuk menekan line-ringing dan untuk
menyederhanakan desain sistem. SN54LS139A dan SN54S139 dicirikan untuk rentang operasi
–55°C hingga 125°C. SN74LS139A dan SN74S139A dicirikan untuk pengoperasian dari 0 °C
hingga 70 °C
Semua decoder/demultiplexer ini memiliki input buffer penuh, yang masing-masing hanya mewakili satu beban yang dinormalisasi ke sirkuit penggeraknya. Semua input dijepit dengan dioda Schottky berperforma tinggi untuk menekan line-ringing dan untuk menyederhanakan desain sistem. SN54LS139A dan SN54S139 dicirikan untuk rentang operasi –55°C hingga 125°C. SN74LS139A dan SN74S139A dicirikan untuk pengoperasian dari 0 °C hingga 70 °C
13. LED
LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P dan N.
4. Percobaan [back]
1. Siapkan komponen yang akan digunakan
2. Posisikan komponen sesuai pada gambar
3. Rangkai semua komponen dengan benar dan tepat
4. Untuk sensor jangan lupa memasukkan code hex, agar sensor dapat berfungsi
5. tekan tombol play untuk menjalankan rangkaian
5. Gambar Rangkaian [bak]
6. Prinsip Kerja [back]
7. Video [back]
8. Link Download [back]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar